Assalamu Alaikum, ahlan wasahlan selamat datang di Blog Saya

Sabtu, 18 Juni 2011

Mobilitas sosial

Mobilitas sosial memiliki banyak defenisi dan mempunyai kajian, sehingga dalam memahami mobilitas sosial diperlukan banyak referensi dan kajian yang lebih komprehensif. Banyak alasan kenapa kita mempelajari mobilitas sosial, ada sebuah asumsi bahwa tujuan mempelajari mobilitas sosial karena kita adalah bagian dari masyarakat, diamana didalam masyarakat sering terjadi perubahan sosial.  Perubahan yang terjadi dalam masyarakat mempunyai relevansi bagi setiap individu.   adapun defenisi-defenisi mobilitas sosial dianataranya adalah;
-          Mobilitas sosial bisa diartikan sebagai proses kegagalan atau keberhasilan Yng Dialami oleh seorang individu.  Dengan kata lain bahwa  keberhasilan individu itu merupakan suatu mobilitas sosial vertikal, dimana keberhasilan seseorang meningkatkan status sosialnya didalam masyarakat tempat tinggalnya.  Sedangkan kegagalan yang dialami oleh seseorang juga merupakan mobilitas sosial vertikal dimana kegagalan seseorang itu berarti menurunkan status sosialnya dalam masysrakat tempat tinggalnya.  Jadi antara keberhasilan dan kegagalan seseorang juga termasuk mobilitas sosial.  
-          Mobilitas sosial yaitu proses perpindahan individu sosial entahkah dari status sosial keatas atau status sosial kebawah (vertikal), atau bisa juga pepindahan status sosial yang mendatar (horisontal).
-           Ada dua bentuk mobilitas sosial yaitu; mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horisontal.  Mobilitas sosial vertikal yaitu perpindahan individu dari kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.  Sedangkan mobilitas sosial horisontal yaitu: perpindahan individu dari kedudukan sosial ke kekdudukan sosial lainnya yang sederajat. Adapun mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi dua yaitu;
a.     Mobilitas sosial vertikal naik
b.    Mobilitas sosial vertikal turun
 Contoh; mobilitas sosial vertikal naik, yaitu seorang pegawai yang dulunya hanya sebagai staf  disebuah instansi, karena prestasinya dan kinerjanya sangat baik, sehingga ia dipromosikan naik jabatan menjadi sebuah kepala bagian diinstansinya, Maka dengan itu status sosialnya atau kedudukannya naik  sehingga secara otomatis dia melakukan proses mobilitas vertikal naik.  
Contoh mobilitas sosial vertikal turun yaitu;  seorang pejabat yang dipecat dari jabatannya karena terbukti melakukan korupsi yang merugikan milyaran uang negara,  dengan proses hukum maka ia menjadi seorang tersangka tindak pidana korupsi.  Sehingga ia tidak lagi menjadi seorang pejabat dan status sosialnya menjadi masysrakat biasa. Dengan demikian ia secara tidak langsung menjalani proses mobilitas sosial vertikal menurun. 
Contoh mobilitas sosial horisontal yaitu;  seorang tukang becak beralih profesi menjadi tukang ojek. Dengan kata lain bahwa individu yang beralih profesi lain kepada profesi lainnya yang sederajat.  Tanpa beralih kepada profesi yang lebih tinggi. 
-          Faktor- faktor yang menghambat mobilitas sosial yaitu sebagai berikut.
a.       Apartheid yaitu sebuah golongan yang menghendaki adanya pemisahan terhadap golongan lainnya.  Contohnya; negara israel yaitu sebuah negara yang berdasarkan agama yahudi, yang menganggap bahwa bangsanyalah yang paling hebat, dan meremehkan negara-negara lain khususnya negara Palestina. 
b.      Kasta yaitu budaya orang hindu atau kelompok tingkat  masyarakat dalam hindunisme. Ini biasanya terjadi pada orang hindu yang khususnya di India yang mayoritas agama hindu.
c.       Diskriminasi kelas yaitu, terjadinya sebuah diskriminasi yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mayoritas terhadap orang-orang yang minoritas, didalam sebuah wilayah.    Contohnya; diskriminasi terhadap minoritas orang  islam di Thailand yang mayoritas Hindu, diskriminasi terhadap minoritas orang islam di Rusia yang mayoritas atheis atau komunis, diskriminasi terhadap minoritas orang Islam di barat yang mayoritas kristen. 
d.       Kemiskinan, kemiskinan juga merupakan salah satu faktor yang menghambat mobilitas sosial,  karena kemiskinan yang absolut tidak memberikan perubahan sosial terhadap seseorang yang mengalaminya, sehingga status sosialnya tidak akan berubah.
e.       Perbedaan jenis kelamin, termasuk salah satu faktor yang menghambat mobilitas sosial juga adalah perbedaan jenis kelamin. 

Mobilitas antar geneasi dan mobilitas intra generasi
            Mobilitas antar generasi juga termasuk kedalam mobilitas vertikal,  mobilitas antar generasi ini  biasanya terjadi dalam sebuah keluarga.  Contohnya;  ada seorang petani miskin dalam sebuah keluarga tetapi anaknya berhasil menjadi seorang Bupati.  Maka status sosialnya naik dalam masyarakat, sehingga akan terajdi mobilitas sosial antar generasi.  Sedangkan mobilitas sosial intra generasi yaitu suatu mobilitas dalam keluarga yang sama.  Contohnya; kakak adik yang profesinya sama tapi kedudukannya beda, misalnya dulu kakak beradik ini bekerja sebagai buruh, karena sang adik rajin sambil bekerja diapun kuliah untuk mengejar pendidikan sehingga sang adik diangkat menjadi seorang mandor dalam sebuah perusahaan swawta dimana kakak beradik ini bekerja. 
Saluran mobilitas sosial vertikal yaitu;
a.       Angkatan bersenjata / militer, dalam angkatan  bersenjata ini sangat  jelas kedudukan atau jabatan seseorang.  Rendah tingginya jabatan dalam angkatan bersenjata ini ditentukan oleh pangkat.  Yang berpangkat lebih tinggi biasanya disebut komandan dan yang berpangkat lebih rendah biasanya disebut prajurit/ pasukan.  Bisa juga dari militer menjadi rakyat sipil, jika ia dipecat dari kesatuannya karena pelanggaran berat, atau bisa juga dari rakyat sipil menjadi militer karena ia lulus dalam seleksi masuk militer.  
b.      Lemabaga keagamaan, lembaga keagamaan ini juga termasuk dalam salah satu saluran mobilitas sosial vertikal, karena apabila seseorang didalam masyarakatnya ia mendalami dan lebih tinggi pemahaman agamanya dan pengamalannya terhadap agamnya maka status sosialnya dalam masyarkat akan naik, karena ia akan menjadi tokoh agama seperti Imam, ustad, atau guru agama.
c.       Lembaga pendidikan, sangat memungkinkan bahwa lembaga pendidikan juga termasuk kedalam saluran mobilitas sosial vertikal, karena pendidikan dapat mengangkat status sosial seseorang dalam lingkungan masyarakatnya.  Walaupun dalam keluarga miskin namun pendidikannya lebih tinggi daripada masyarakat yang ada disekitarnya maka dia akan terangkat kedudukannya. 
            Masyarakat terbuka lebih menerima mobilitas sosial, daripada masyarakat tertutup.  Sikap masyarakat terbuka yang sering menerima sesuatu yang baru yang masuk kedalam lingkungannya, sedangkan masyarakat tertutup tidak mau menerima sesuatu yang baru,  hal ini mempengaruhi perubahan sosial. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat yaitu perkawinan.  Contohnya:  jika seorang perempuan yang berasal dari masyarakat biasa, kawin dengan seorang laki-laki keturunan darah biru atau orang terpandang dalam lingkungan masyarkatnya, secara otomatis perempuan itu akan naik status sosialnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar